I Speak Properly and they call it “Ngapak”
Aku adalah mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Aku
berasal dari Brebes dan sekarang tinggal di Semarang.
Ketika pertama kali berada disini, aku kesulitan
berkomunikasi dengan mahasiswa lain. Aku bisa memahami apa yang mereka katakan,
tapi mereka tidak bisa memahami apa yang aku katakan. Ketika aku berbicara,
mereka hanya diam atau pura-pura mengerti. Oleh karena itu aku menggunakan
Bahasa Indonesia ketika berkomunikasi dengan mereka.
Walau aku bisa berkomunikasi dengan mereka, tetapi aku tidak
begitu nyaman dalam menggunakan Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, sebagian
besar temanku di awal-awal aku kuliah adalah mereka yang menggunakan bahasa
yang sama denganku.
Suatu ketika, ada yang memanggilku, “Asroq!!”
Aku jawab, “Pimen?”
Ehhh, ia malah nyanyi lagu P-man! Astaghfirullah....
Yah, aku maklum sih dengan temanku tadi. Saat ini aku berada di tanah orang, jadi apa yang aku ucapkan mungkin terdengar lucu di telinganya.
Yah, aku maklum sih dengan temanku tadi. Saat ini aku berada di tanah orang, jadi apa yang aku ucapkan mungkin terdengar lucu di telinganya.
Setelah beberapa semester disini, aku mulai cuek dengan apa yang orang-orang
pikirkan. Jika ada yang bicara denganku menggunakan bahasa jawa, maka aku balas
dengan bahasa jawa versiku. Dengan begini aku bisa lebih lepas bicara
dengan mereka. Untungnya, teman-temanku yang tadinya tidak paham dengan apa
yang aku katakan, sekarang jadi paham. Bila ada kata yang mereka tidak
mengerti, aku menjelaskannya pada mereka.
Halo! Nama saya Asroq Khotaminur. Saya berasal dari Brebes. Bila
saya berbicara dengan benar, mereka menyebutnya “ngapak”. Yoroshiku
Onegaishimazu ^^
Post a Comment